Home
News
Our Brands
Curva Agency
Mantaray
Organizinc
About
Contact
Social Media
Menu
Home
Our Brand
Curva Agency
Mantaray
Organizinc
News
About
Contact
Social Media
1
—
3
2
—
3
3
—
3
Bandeng Rawa Belong: Perpaduan Budaya Betawi dalam Perayaan Lebaran dan Imlek
CURVA ECOLOGY , Kamis, 30 Januari 2025 16:40
Festival Bandeng Rawa Belong: Tradisi Betawi dalam Perayaan Imlek Festival Bandeng Rawa Belong 2025 tetap meriah meski diguyur hujan, menarik ratusan warga Jakarta. Perayaan ini menandai mendekatnya Imlek 2576 Kongzili, dengan puluhan pedagang ikan bandeng membuka lapak di Rawa Belong seminggu sebelum acara pada 27-28 Januari 2025. Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyatakan bahwa festival ini merupakan bagian dari perayaan lima abad Jakarta, bekerja sama dengan Pemprov DKI, Permata MHT, dan Pemkot Jakarta Barat. Ikan bandeng, yang melambangkan doa dan harapan baik, menjadi pusat tradisi nganter bandeng dalam budaya Betawi menjelang Imlek. Sebanyak 60 pedagang, termasuk 31 penjual bandeng segar dan 29 UMKM kuliner khas Betawi, meramaikan festival. Acara ini juga dimeriahkan oleh pentas gambang kromong, pencak silat, serta atraksi Barongsai. Salah satu pedagang, Mardani (55), mengaku telah menjual satu kuintal ikan dalam empat hari, dengan harga berkisar Rp85 ribu hingga Rp300 ribu. Sementara Lim Irawati (91) rutin membeli bandeng di Rawa Belong setiap Imlek untuk dimasak pindang dan dibagikan kepada tetangga. Festival ini juga menjadi ajang promosi bagi pedagang. Pj Gubernur Jakarta membeli bandeng 13,5 kg seharga Rp6 juta melalui lelang, sedangkan Gubernur terpilih Pramono Anung turut membeli bandeng jumbo langsung dari pedagang. Jejak Sejarah dan Akulturasi Budaya Betawi Tradisi menghidangkan bandeng saat Imlek merupakan hasil akulturasi budaya Betawi dan Tionghoa sejak abad ke-17. Dalam budaya Tionghoa, ikan bandeng melambangkan keberkahan dan rezeki. Di Betawi, tradisi nganter bandeng menjadi simbol penghormatan kepada orang tua dan mertua, bahkan berpengaruh dalam tradisi perjodohan. Akar tradisi ini tidak lepas dari sejarah etnis Betawi, yang terbentuk dari interaksi berbagai suku, termasuk Hoakiau, Arab, Melayu, dan Sunda. Budaya multietnis ini terlihat dalam seni, bahasa, kuliner, hingga perayaan keagamaan. Selain Lebaran Idulfitri dan Iduladha, komunitas Betawi juga memiliki Lebaran Anak Yatim, Lebaran Serani bagi Nasrani, dan tradisi kuliner khas seperti pindang serani. Rawa Belong juga memiliki sejarah lain, yakni sebagai tempat asal legenda Betawi, Si Pitung. Sosok ini dikenal sebagai jagoan yang membela rakyat miskin dari penindasan tuan tanah dan kolonial Belanda. Sebagai penghormatan, pada 2022, Pemprov DKI Jakarta menamai jalan dari Kebayoran Lama hingga Palmerah dengan nama Bang Pitung. Sumber: indonesia.go.id