Home
News
Our Brands
Curva Agency
Mantaray
Organizinc
About
Contact
Social Media
Menu
Home
Our Brand
Curva Agency
Mantaray
Organizinc
News
About
Contact
Social Media
1
—
3
2
—
3
3
—
3
Membuka Jalan Menuju Negara Berkembang
CURVA ECOLOGY , Jum'at, 10 Januari 2025 14:42
Indonesia berharap dengan bergabungnya dalam OECD dapat membuka lebih banyak peluang dan memperluas pasar dengan 38 negara anggotanya. Saat ini, fokus Indonesia adalah memanfaatkan keunggulan demografis untuk mencapai visi menjadi negara maju berpendapatan tinggi sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 dan Visi Indonesia Emas 2045. White Paper dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) yang diterbitkan pada November 2023 menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi menjadi negara berpendapatan tinggi (upper income country/IUC) pada 2045, dengan beberapa syarat seperti reformasi perpajakan, pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen rata-rata, peningkatan investasi, memperkuat daya saing sumber daya manusia (SDM), dan pengurangan kemiskinan. Pendapatan per kapita Indonesia pada 2022 sebesar USD4.580, termasuk kategori upper-middle income country. Dengan asumsi batas bawah upper income country pada 2023 adalah USD13.846 dan pertumbuhan gross national income (GNI) per kapita 5 persen per tahun, Indonesia diproyeksikan menjadi UIC pada 2044, menurut riset LPEM UI. Sebelum pandemi Covid-19, OECD memperkirakan ekonomi Indonesia akan mencapai USD8,89 triliun pada 2045 dan menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia, berkat bonus demografi yang terjadi pada 2030-2040. Kini, di tengah pemulihan ekonomi global, ketegangan Rusia-Ukraina, dan konflik di Timur Tengah, pemerintah harus bekerja lebih keras untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan memperluas kerja sama global, membuka pasar ekspor baru, dan meningkatkan investasi. Indonesia resmi mengajukan diri menjadi anggota OECD pada 20 Februari 2024, menjadi negara kandidat aksesi pertama dari Asia Tenggara, setelah sebelumnya menjadi mitra kunci OECD bersama Brasil, Tiongkok, India, dan Afrika Selatan. Keanggotaan OECD diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi karena menunjukkan komitmen Indonesia memenuhi standar kebijakan negara maju. Pemerintah membentuk Tim Nasional Percepatan Aksesi OECD pada 3 Oktober 2024, yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, untuk mempercepat proses aksesi ke OECD. Selain itu, Indonesia juga mengajukan diri untuk menjadi anggota Comprehensive and Progressive Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan BRICS. Langkah ini diambil untuk memperluas pasar ekspor baru, mengingat ekspor Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga seperti Vietnam. Keanggotaan OECD, BRICS, dan CPTPP diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang ditargetkan mencapai rata-rata 8 persen dalam lima tahun ke depan, membuka jalan bagi Indonesia menuju status negara maju. Sumber: indonesia.go.id